Bapanas Akui Harga Beras Naik, Gelontoran SPHP Bisa Bikin Stabil?

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Stok beras di Gudang Bulog Pekandangan Kabupaten Indramayu (31/5/2024). Foto: kumparanStok beras di Gudang Bulog Pekandangan Kabupaten Indramayu (31/5/2024). Foto: kumparan

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui adanya kenaikan harga beras tahun ini. Kenaikan harga ini yang membuat pemerintah melakukan langkah pengendalian melalui penggelontoran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan penggelontoran CBP yang dikantongi Perum Bulog adalah melalui bansos beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras Bulog.

“Memang dari sisi harga terjadi kenaikan-kenaikan, dan ini tentu pemerintah sudah melakukan berbagai langkah. Salah satunya langkah yang pertama adalah percepatan SPHP. Di samping juga sudah melakukan bantuan pangan,” tutur Ketut dalam gelaran diskusi publik bersama dengan Ombudsman RI di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (26/8).

Ketut mengeklaim setelah pemerintah menyalurkan bansos beras 10 kg untuk 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), membuat harga beras di pasaran cenderung normal.

“Jadi ini juga kalau kita melihat perkembangan harga, tak kalau ada bantuan pangan memang dia flat, Pak. Kembali normal, diam, walaupun nggak turun, tapi diam ya,” imbuhnya.

Kemudian Ketut menyoroti pekerjaan rumah pemerintah dan Bulog selanjutnya untuk menstabilkan harga beras di pasaran adalah peningkatan distribusi beras SPHP.

Pada tahun ini pemerintah memberikan kuota pendistribusian beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton. Ketut mengakui saat ini pendistribusian beras SPHP masih memerlukan peningkatan.

Namun Ketut memastikan jika jumlah distribusi beras SPHP harian Bulog bisa m...

Baca Selengkapnya