ARTICLE AD BOX

Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia mencatatkan total pendanaan sebesar USD 17 miliar atau setara Rp 277,2 triliun (kurs Rp 16.310 per dolar AS), hanya dalam kisaran waktu lima bulan sejak diluncurkan pada 25 Februari 2025.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, menyebutkan rinciannya yakni sebesar USD 7 miliar atau sekitar Rp 114 triliun berasal dari kerja sama dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) negara lain.
"Sejak Danantara diluncurkan, kita sudah mendapatkan pendanaan baik yang sifatnya ekuitas atau kerja sama dengan private equity dengan sovereign wealth fund lain itu sebesar USD 7 miliar," jelasnya saat acara penyerahan dokumen pra-FS proyek hilirisasi, Selasa (22/7).
Adapun Danantara sudah menggandeng kerja sama dengan beberapa SWF, di antaranya Qatar Investment Authority (QIA) sebesar USD 4 miliar, China Investment Corporation (CIC) sekitar USD 2 miliar, dan sisanya dari Russian Direct Investment Fund (RDIF).
"USD 7 miliar dolar itu dengan Qatar USD 4 miliar dolar, kemudian dengan CIC USD 2 (miliar) dolar dan juga kemudian dengan RDIF. Kita sedang ada pembicaraan dengan SWF lainnya untuk bersama-sama berinvestasi terutama di Indonesia," tuturnya.
