ARTICLE AD BOX

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai perdagangan karbon mencapai Rp 77,95 miliar hingga 11 Juli 2025.
Total volume transaksi karbon menyentuh 1,6 juta ton CO2 ekuivalen (CO₂e), seiring dengan peningkatan signifikan jumlah pengguna jasa di bursa karbon.
“Progres IDX Carbon telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Hingga 11 Juli 2025, IDX Carbon telah mencatatkan 1,6 juta ton CO₂ ekivalen dengan nilai transaksi sebesar Rp 77,95 miliar,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam peluncuran buku panduan perdagangan karbon di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (15/7).
Sejak diluncurkan pada akhir September 2023, partisipasi pelaku pasar terus meningkat. Dari hanya 16 pengguna jasa di tahap awal, jumlahnya melonjak menjadi 113 per 11 Juli 2025.
Iman juga mengeklaim aktivitas retirement karbon mengalami lonjakan signifikan, dari 6.260 ton pada 2023 menjadi 980.475 ton yang telah dikeluarkan dari sistem tahun ini.
Selain itu, BEI menggagas inisiatif pelaporan emisi korporasi lewat peluncuran ESG Core Matrix bersama bursa-bursa ASEAN.
Literasi Perdagangan Karbon Lewat Buku Panduan
Di kesempatan yang sama, dalam rangka memperkuat ekosistem pasar karbon di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku bertajuk "Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon Bagi Sektor Jasa Keuangan".
Publikasi ini disusun sebagai panduan komprehensif bagi pelaku industri keuangan untuk memahami aspek kebijakan, regulasi, hingga teknis pasar karbon.
“Peluncuran buku pada hari ini merupakan salah satu bagian dari upaya memperluas pemahaman dalam peningkatan kapasitas pelaku sektor jasa keuangan terhadap perdagangan karbon di Indonesia,” kata Ketua Dewa...