BEI Kaji Dampak Penggunaan AI untuk Trading

2 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap akan memperhatikan dampak dari penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk trading saham. Sampai saat ini, aturan mengenai hal tersebut juga belum ada.

Artificial Intelligence yang dimaksud adalah fitur yang bisa digunakan oleh investor dalam aplikasi yang menyediakan layanan jual beli saham.

“Saat ini memang melakukan (trading pakai AI) kan, belum ada peraturannya,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman kepada wartawan di Main Hall, BEI, Jakarta Pusat pada Senin (11/8).

Nantinya untuk suatu aturan, BEI ingin melihat dampaknya terlebih dahulu. Menurut Iman, sistem algoritma dalam perdagangan saham juga sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru.

"Nah, kita lihat lah kalau negatifnya. Tapi kan algo (algoritma) kan sebenarnya juga dilakukan sebenarnya oleh orang. Dari dulu udah ngelakuin algo juga tuh, institusi. Jadi bukan hal yang baru, gitu. Tapi nanti kita lihat dampaknya,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Iman juga memberikan komentarnya terkait marak terjadinya backdoor listing. Menurut, Iman hal ini tak harus selalu dipandang dengan pandangan negatif.

Direktur BEI Iman Rachman dalam Buka Puasa Bersama BEI dengan Wartawan di Ur...                    </div>

                    <div class= Baca Selengkapnya