ARTICLE AD BOX

Kamu pernah mendengar soal klaim yang menyebut perempuan membutuhkan waktu tidur satu hingga dua jam lebih lama dibandingkan laki-laki? Jika iya, ternyata jawabannya nggak sesederhana menghitung jumlah tidur, Gais.
Sebab, jumlah tidur sangat dipengaruhi oleh campuran kompleks dari faktor biologis, psikologis, hingga ekspektasi sosial. Bahkan, hasilnya bisa berbeda tergantung dari bagaimana kita mengukurnya.
Apa kata sains?
Amelia Scott, Psikolog Klinis di Woolcock Institute of Medical Research, dan Macquarie University Research Fellow, Macquarie University, menjelaskan ada dua cara umum untuk mengukur tidur:
Melalui laporan pribadi, alias kita diminta memperkirakan sendiri berapa lama kita tidur setiap malam. Sayangnya, manusia sering tidak akurat saat menghitung hal ini.
Melalui alat objektif, seperti sleep tracker kelas riset atau alat polysomnography (PSG)—alat pemantau otak, pernapasan, dan gerakan tubuh saat tidur di laboratorium.
Dari data objektif, beberapa studi besar menunjukkan perempuan tidur sekitar 20 menit lebih lama dari laki-laki. Salah satu studi global yang melibatkan hampir 70.000 pengguna wearable sleep tracker menemukan bahwa perempuan memang tidur sedikit lebih lama di hampir semua kelompok usia. Misalnya, perempuan usia 40 hingga 44 tahun tidur rata-rata 23 sampai 29 menit lebih lama dari laki-laki seusia mereka.
Penelitian lain menggunakan polisomnografi (PSG) juga menunjukkan hasil serupa. Hasilnya, perempuan tidur sekitar 19 menit lebih lama, dan lebih banyak waktu dihabiskan dal...