BI Tekan Porsi SRBI di Pasar Jadi Rp 720 Triliun, Dorong Likuiditas Pasar Uang

12 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 ShutterstockIlustrasi Bank Indonesia. Foto: Shutterstock

Bank Indonesia (BI) memangkas porsi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) di pasar untuk mendukung likuiditas perbankan dan pasar uang. Per 15 Agustus 2025, posisi SRBI tercatat Rp 720,01 triliun.

“Hingga 15 Agustus 2025, total posisi instrumen SRBI tercatat sebesar Rp 720,01 triliun, menurun dari Rp 916,97 triliun pada awal Januari 2025,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (20/8).

Perry menyebut, BI juga mengarahkan operasi moneter pada tenor yang lebih pendek. Sejak Mei 2024, penerapan dealer utama (primary dealer) turut mendorong transaksi SRBI di pasar sekunder maupun repo antarpelaku pasar.

Di sisi lain, posisi Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) per 15 Agustus 2025 masing-masing sebesar USD 4,56 miliar dan USD 460 juta.

“Untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter, Bank Indonesia juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder, sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah,” ungkap Perry.

Tercatat, sepanjang Januari hingga 19 Agustus 2025, BI telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 186,06 triliun. Rinciannya, Rp 137,80 triliun lewat pasar sekunder dan Rp 48,26 triliun lewat pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah.

Ke depan, BI akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market. Menurut Perry, langkah ini diharapkan bisa memperkuat transmisi kebijakan moneter sekaligus menjaga likuiditas di sistem keuangan.

Baca Selengkapnya