Data Penerima Bansos dan Subsidi 2026 Pakai DTSEN, Dipastikan Tepat Sasaran

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai hadiri Sidang Tahunan MPR/DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (15/8/2025). Foto: Dok. KemensosMensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai hadiri Sidang Tahunan MPR/DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (15/8/2025). Foto: Dok. Kemensos

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut anggaran perlindungan sosial (perlinsos) dalam RAPBN 2026 mengalami kenaikan. Total anggaran Kemensos pada RAPBN 2026 tercatat sebesar Rp 508,2 triliun.

Namun, fokus utama pemerintah bukan sekadar besarannya, melainkan anggaran itu dipusatkan dan diarahkan sesuai dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dalam upaya meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat, pemerintah kini mengandalkan DTSEN sebagai sistem basis data terpadu yang menjadi rujukan utama.

DTSEN mengintegrasikan beberapa sumber data penting, seperti DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi), serta P3KE (Perencanaan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Ekonomi). Dengan penyatuan data tersebut, pemerintah berharap bantuan sosial maupun program pemberdayaan benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya.

Gus Ipul mengatakan, selama ini data yang digunakan tiap kementerian dan lembaga masih berbeda-beda, sehingga kerap menimbulkan ketidaktepatan penerima.

Subsidi dan bantuan sosial untuk tahun 2025 itu Rp 500 triliun lebih. Saya belum menghitung secara keseluruhan sekarang, tapi pada dasarnya ini dikombinasikan beberapa kementerian untuk bisa bersinergi dengan DTSEN itu supaya bansos dan subsidi...

Baca Selengkapnya