ARTICLE AD BOX

Dinas Pendidikan Sosial (Dinsos) Jawa Barat angkat bicara terkait beredarnya video yang diduga pengusiran dua siswi SLBN A Pajajaran dari asrama Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) di Jalan Jenderal H. Amir Machmud, Kota Cimahi, pada Selasa (22/7).
Kepala UPTD PPSGHD Andina Rahayu membantah adanya dugaan pengusiran tersebut. Ia mengatakan, para siswa akan tetap sekolah seperti biasanya.
“Pemberitaan di media sosial terkait para siswa SLBN A Pajajaran yang merasa diusir bahkan terancam putus sekolah dari tempat belajar itu tidak benar. Kami pastikan tidak ada pengusiran. Para siswi akan tetap sekolah dan menjalankan aktivitas, hanya lokasinya yang akan dipindahkan,” kata Andina dalam keterangan resminya, Rabu (23/7).
Selama tahun 2024, aset bangunan Wisma Singosari yang digunakan oleh SLBN A Pajajaran tidak digunakan secara optimal. Bahkan pernah sampai kosong selama 8 bulan.
Kemudian tahun 2025, PPSGHD mengalami peningkatan jumlah klien sehingga membutuhkan lebih banyak wisma untuk menampungnya.
“Sehingga pengoptimalan bangunan dan bantuan para klien, maka wisma akan digunakan secara bersama-sama,” tutur Andina.
Lebih lanjut, Andina menjelaskan, relokasi ini dilakukan agar wisma dapat digunakan sebagai pusat rehabilitasi sosial bagi para disabilitas yang telantar dari panti. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
Namun Andina tidak menjelaskan ke mana relokasi akan dilakukan.
Kasus Pengusiran
Sebelumnya, Pembimbing Asrama Putri, Anggita Pratiwi, menga...