Dirut BTN Usul Suku Bunga KPR Subsidi Naik Jadi 6 sampai 7 Persen

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparanDirektur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN, Nixon LP Napitupulu, berharap ada penyesuaian suku bunga untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dipakai dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.

Saat ini, suku bunga KPR subsidi masih dipatok 5 persen. Menurut Nixon, angka itu terlalu rendah.

"Kami rasa hari ini masih sangat terlalu rendah, yaitu 5 persen. Kami sudah bicara dengan pemerintah, mudah-mudahan ada lampu hijau, kami usulkan antara 6 sampai 7 persen," ujar Nixon dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Kamis (21/8).

Meski mengusulkan kenaikan bunga, BTN juga menyiapkan skema untuk meringankan beban nasabah. Salah satunya dengan memperpanjang tenor KPR subsidi hingga 2-5 tahun.

"Maka tenornya kami tarik tambah 2-5 tahun, sehingga angsurannya bisa turun kurang lebih Rp 20.000-30.000 per bulan," jelas Nixon.

Selain itu, BTN juga mengajukan usulan agar biaya sumber dana ikut disesuaikan. Saat ini, 25 persen dana FLPP berasal dari pinjaman PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), sementara sisanya dari APBN.

Nixon menuturkan bunga yang harus dibayar BTN ke SMF mencapai 4,45 persen. Sementara bunga yang diberikan ke nasabah sebesar 5 persen.

"Jadi sama-sama lembaga pemerintah, tapi kita minta agar mereka juga mampu menyesuaikan penurunan suku bunga yang kita rasakan cukup mahal untuk pembiayaan FLPP...

Baca Selengkapnya