Fenomena Bediding Mulai Terjadi di Jogja, Suhu Terendah Capai 20 Derajat Celsius

1 hari yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 FreepikIlustrasi cuaca dingin. Foto: Freepik

Suhu udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir terasa lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini dikenal oleh masyarakat Jawa dengan istilah bediding, yang umumnya terjadi saat musim kemarau.

Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum, menyebut suhu minimum yang tercatat dalam beberapa hari terakhir berkisar hingga 20 derajat celsius.

“Suhu udara dingin atau istilah umum di masyarakat Jawa dikenal dengan bediding biasanya terjadi selama periode musim kemarau. Tercatat suhu minimum beberapa hari terakhir di Stasiun Klimatologi DIY berkisar 20-22 derajat celsius,” kata Etik dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (10/7).

Fenomena bediding diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Suhu udara mungkin akan lebih rendah selama periode ini.

“Suhu terdingin akan terjadi pada bulan Juli–Agustus saat memasuki puncak musim kemarau," jelasnya.

Tahun lalu, bediding juga mulai terjadi pada bulan Juli. Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor meteorologis, salah satunya pergerakan massa udara dari selatan.

”Adanya pergerakan massa udara dari Australia yang membawa massa udara dingin dan kering melewati wilayah Indonesia atau disebut dengan Monsun Dingin Australia," jelasnya.

Selain itu, faktor lain yang turut memengaruhi adalah rendahnya kelembapan udara akibat kandungan uap air yang sedikit di atmosfer. Kondisi langit yang relatif cerah juga menjadi penyebab utama penurunan suhu ini.

“Tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari Bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, tetapi langsung terlepas dan hilang ke angkasa," terangnya lebih lanjut.

Untuk menghadapi cuaca dingin selama...

Baca Selengkapnya