ARTICLE AD BOX

Film animasi Merah Putih One For All menuai polemik jelang penayangannya pada tanggal 14 Agustus 2025. Film garapan Perfiki Kreasindo ini menuai kritik tajam usai trailer dirilis menjelang perayaan HUT ke-80 RI.
Dengan anggaran produksi yang diklaim mencapai Rp 6,7 M, publik menilai kualitas visualnya dianggap kaku dan belum maksimal, bahkan dibanding-bandingkan dengan film animasi lokal sukses seperti JUMBO.
Di tengah kritik tajam tersebut, produser film Merah Putih One For All, Toto Soegriwo, buka suara. Ia tampak santai menanggapi semua kritik terkait film Merah Putih.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain," tulis Toto.
Tak hanya itu, Toto juga tampaknya menyindir berbagai pihak yang mengkritik filmnya lantaran konten yang mereka buat juga menjadi viral.
"Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?" lanjutnya.
Sebelumnya, sutradara ternama Hanung Bramantyo juga memberikan kritik tajam terkait produksi film Merah Putih. Sutradara film Gowok itu menyoroti anggaran produksi film yang dinilainya terlampau kecil untuk menghasilkan karya animasi berkualitas.
Menurut Hanung, dengan anggaran sebesar itu, mustahil untuk melahirkan sebuah film animasi yang mumpuni.
"Rp 7 miliar untuk film animasi, potong pajak 13 persen kisaran Rp 6 miliar. Kalau toh tidak dikorupsi, hasilnya tetap jelek!" tulis Hanung dalam unggahannya.
Film Merah Putih One For All dijadwalkan tayang serentak di bioskop mulai 14 Agustus 2025. Film ini mengusung misi menyebarkan semangat persatuan melalui petualangan delapan anak d...