Film Animasi Merah Putihritik, Pakar Komunikasi: Penting Perhatikan Estetika

3 hari yang lalu 8
ARTICLE AD BOX
Merah Putih One for All (dok. Perfiki Kreasindo. Merah Putih One for All (dok. Perfiki Kreasindo.

Film animasi Merah Putih: One for All belakangan menjadi sorotan publik. Mengangkat tema nasionalisme dan persatuan, film ini awalnya diharapkan menjadi karya yang dapat menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap animasi lokal. Namun, kualitas visual yang dinilai belum memenuhi standar membuat film ini menuai pro dan kontra, terutama terkait efektivitas penyampaian pesan budaya.

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Irfan Wahyudi, S Sos M Comms Ph D, menegaskan pentingnya kualitas teknis dan estetika dalam karya audio-visual. Menurutnya, penerimaan pesan sangat bergantung pada pengemasan sebuah karya.

“Film, baik animasi maupun non-animasi, harus memenuhi kaidah estetika karena itu berkaitan dengan penerimaan audiens. Ketika visual tidak mendukung, pesan yang ingin disampaikan berisiko tidak efektif,” jelas Irfan dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Sabtu (23/8).

Irfan menilai bahwa kritik terhadap film One for All merupakan hal wajar. Pasalnya, masyarakat kini sudah terbiasa dengan standar animasi yang tinggi sehingga ekspektasi mereka semakin meningkat.

“Dalam menikmati karya visual, yang pertama kali terlihat adalah kualitas visualnya, baru kemudian pesan yang dibawa. Jika visual lemah, maka pesan, termasuk pesan nasionalisme bisa tertutupi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa pesan dalam karya audio-visual tidak bisa dilepaskan dari kualitas media yang digunakan.

Ia mencontohkan, sebagaimana dalam tulisan yang membutuhkan gaya bahasa yang baik agar isi tersampaikan, begitu pula dalam film animasi kualitas visual menjadi pintu masuk bagi audiens.

“Kalau visualnya bagus, barulah pesan bisa dire...

Baca Selengkapnya