ARTICLE AD BOX

Harga minyak mentah kembali naik pada perdagangan awal Rabu (30/7), setelah naik lebih dari 3 persen pada sesi sebelumnya, karena potensi kekurangan pasokan, serta kabar Presiden AS Donald Trump mempersingkat tenggat waktu Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 14 sen, atau 0,19 persen menjadi USD 72,65 per barel pada pukul 00.48 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik tipis 2 sen, atau 0,03 persen menjadi USD 69,23 per barel.
Kedua kontrak telah ditutup pada level tertinggi sejak 20 Juni pada hari Selasa, usai Trump mengatakan akan mulai mengenakan tindakan terhadap Rusia, termasuk tarif sekunder 100 persen pada mitra dagangnya, jika Rusia tidak membuat kemajuan dalam mengakhiri perang dalam waktu 10-12 hari, memajukan tenggat waktu sebelumnya yaitu 50 hari.
"Tarif sekunder 100 persen yang efektif akan menyebabkan perubahan dramatis di pasar minyak. Sejumlah pembeli utama minyak Rusia kemungkinan besar enggan melanjutkan pembelian, terutama mitra dagang besar AS," ujar analis ING dalam sebuah catatan.
"Meskipun hal ini memberi OPEC+ ruang untuk mulai mengurangi pemangkasan pasokan tambahan, hal ini tetap akan membuat pasar mengalami defisit dalam skenario terburuk," imbuhnya.
AS telah memperingatkan China, pembeli minyak Rusia terbesar, bahwa mereka dapat menghadapi tarif besar jika terus membeli, kata Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada konferensi pers di Stockholm di mana AS mengadakan pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa.
Analis JP Morgan mengatakan dalam ...