IEU-CEPA Mandek 10 Tahun, Hashim Ungkap Alasan Bisa Rampung di Era Prabowo

4 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Fariza Rizky Ananda/kumparanUtusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo bicara soal alasan di balik rampungnya perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Setelah melalui perundingan selama 10 tahun, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyepakati perjanjian dagang tersebut.

Hashim mengungkapkan, hal ini bisa terjadi lantaran Presiden Prabowo pemimpin yang mau berunding.

"Pak Prabowo sikapnya orang yang merangkul semua. Pak Prabowo sifatnya bukan konfrontatif. Pak Prabowo selalu cari solusi untuk kesepakatan," ujar Hashim usai agenda Breakfest Forum Kadin and Madef, di Gedung Madef, Paris, Senin (15/7).

Hashim menyebut, Ketua Umum Partai Gerindra itu merupakan orang yang bersedia untuk kompromi. Mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.

"Masih-masing harus kompromi. Pak Prabowo orang yang bersedia kompromi. Saya kira sikap kompromi, win-win. Kalau sudah ada kesepakatan, dua-duanya seneng," tuturnya.

"Jangan ada kesepakatan di mana satu puas, yang satu dendam. Harus merangkul. Kalau orang yang sakit hati tidak sakit dipaksakan untuk menerima, itu nanti dendam. Dendam itu selalu tidak baik," sambungnya.

Kendati begitu, Hashim menegaskan mandeknya kesepakatan dengan Uni Eropa ini bukan berarti karena pemimpin terdahulu tidak mampu berunding.

"Ini bukan kritik terhadap pendahulunya ya. Bukan ya. Masing-masing kan punya sikap, punya ada gaya management ya," jelasnya.

Kesepakatan IEU-CEPA terjadi dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Belgia...

Baca Selengkapnya