IHSG Diprediksi Terkoreksi, Pasar Akan Cermati Data Inflasi Juli 2025

19 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama SLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada perdagangan Jumat (1/8). Sebelumnya, IHSG ditutup melemah, turun 65,550 poin atau 0,87 persen ke posisi 7.484,337 pada perdagangan Kamis (31/7).

Phintraco Sekuritas menilai pelemahan IHSG di Kamis (31/7) didorong oleh profit taking, serta kinerja keuangan beberapa emiten yang mengalami penurunan serta kondisi teknikal, dengan saham sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar. Sementara itu, saham sektor non cyclical mencatatkan penguatan terbesar.

“Secara teknikal, Stochastic RSI mengindikasikan bearish reversal disertai dengan tekanan volume jual yang meningkat. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan koreksi menguji support di 7,400-7,470,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip Jumat (1/8).

Bank of Japan mempertahankan suku bunganya tetap pada level 0,5 persen pada Kamis (31/7), yang merupakan level tertinggi sejak 2008. BoJ merevisi naik proyeksi inflasinya untuk tahun 2025 menjadi 2,7 persen yoy dari proyeksi sebelumnya 2,2 persen yoy. Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 juga dinaikkan menjadi 0,6 yoy dari sebelumnya 0,5 yoy.

“Untuk indeks Consumer Confidence Jepang pada bulan Juli turun pada level 33,7 dari 34,5 di Juni 2025. Sementara itu, NBS Manufacturing China pada bulan Juli 2025 sedikit turun menjadi 49,3 dari 49,7 pada Kamis (31/7),” tulis Phintraco Sekuritas.

Pada Jumat (1/8), investor akan menanti...

Baca Selengkapnya