IHSG Merah Sendirian di Sesi I, Bursa Asia Menghijau

3 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparanLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup nyaris stagnan pada akhir sesi I perdagangan Selasa (8/7). IHSG turun tipis 0,33 poin ke level 6.900,601 atau melemah 0,00 persen.

Indeks LQ45 turut memerah pada sesi I siang ini. Indeks ini turun 0,37 persen ke level 764,640.

Sebanyak 276 saham menguat, 281 saham melemah, dan 220 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat sebesar 9,01 miliar saham, dengan frekuensi 615.942 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 4,83 triliun. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.158,85 triliun.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, mengatakan pelemahan IHSG memang berkaitan dengan sentimen negatif dari keputusan AS yang tetap mengenakan tarif tinggi terhadap Indonesia.

“Betul, ini terkait berita tarif yang ternyata tidak berubah dari kondisi bulan April,” kata David kepada kumparan, Selasa (8/7).

Sementara itu, Ekonom sekaligus Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai pasar tidak terlalu terkejut dengan kebijakan tarif resiprokal dari Indonesia maupun ancaman tarif lanjutan dari Trump.

“Kalau terkait dengan penerapan tarif resiprokal Indonesia sebesar 32 persen, sebenarnya tidak kaget ya,” katanya.

Menurutnya, pasar sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya perang dagang jilid dua atau trade war 2.0, terutama sejak Indonesia bergabung dengan blok ekonomi BRICS yang dimotori Tiongkok serta kembalinya Trump ke Gedung Putih.

Berikut kondisi bursa saham Asia ...

Baca Selengkapnya