Israel Bersikeras Ingin Pasukan Tetap di Gaza saat Gencatan Senjata Berlangsung

7 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 OMAR AL-QATTAA/AFPWarga Palestina dan pejuang Hamas berkumpul di lokasi penyerahan dua sandera Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, sebagai bagian dari pembebasan tawanan ketujuh pada 22 Februari 2025. Foto: OMAR AL-QATTAA/AFP

Israel bersikeras agar pasukannya tetap berada bagian selatan Gaza selama gencatan senjata berlangsung--saat ini masih dalam tahap negosiasi--khususnya di area yang mereka namai sebagai koridor Morag.

Mengutip AP, Kamis (10/7), pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan isu utama tercapainya gencatan senjata yang direncanakan akan berlangsung selama 60 hari itu adalah karena syarat yang mereka bawa itu.

Pihak Hamas pun dengan tegas menolak syarat yang dibawa Israel ke meja negosiasi itu. Mereka mau Israel menarik semua pasukannya sebagai bagian dari gencatan senjata permanen.

Sebelum koridor Morag, Israel juga sempat meminta pasukannya tetap berada di koridor lain yang ada di jalur Gaza. Hal sama yang kemudian ditolak Hamas sehingga negosiasinya mengalot.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membantah soal syarat di koridor Morag itu sebagai penghambat tercapainya kesepakatan. Namun, menurut pejabat Gedung putih, keinginan Israel untuk mempertahankan pasukan di Gaza merupakan salah satu poin penting gencatan senjata yang dibahas hari Selasa oleh pejabat senior dari AS, Israel dan Qatar.

PM Netanyahu kini sedang berada di AS untuk mendiskusikan perdamaian di Gaza dan hal lain berkaitan dengan timur tengah dengan Presiden Donald Trump.

"Kami ingin perdamaian. Kami ingin mendapatkan kembali para sandera. Dan saya rasa kami hampir mencapainya," kata Trump pada hari Rabu waktu setempat.

Untuk diketahui, gencatan senjata kali ini bertujuan untuk memastikan pertukaran sandera secara damai dan membuka keran...

Baca Selengkapnya