Istana soal Kerja di Luar Negeri: Bukan Tidak Ada di RI, tapi Jadi Opsi Menarik

2 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi dalam konferensi pers di kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa (8/7). Foto: Zamachsyari/kumparanKepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi dalam konferensi pers di kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa (8/7). Foto: Zamachsyari/kumparan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menegaskan dorongan agar tenaga kerja Indonesia mengambil peluang kerja di luar negeri bukan berarti kondisi lapangan kerja dalam negeri sudah habis.

Menurutnya, kerja di luar negeri adalah bagian dari strategi global dalam memanfaatkan kesempatan yang lebih luas.

“Jadi gini kira-kira analoginya gini. Teman-teman, kita kan harus membayangkan diri kita dalam soal tenaga kerja dan pasar tenaga kerja itu sebagai bagian dari pasar global. Jadi kita tidak hanya inward looking tapi juga outward looking,” ujar Hasan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/7).

Hasan menjelaskan, kesempatan kerja di luar negeri sebaiknya dilihat seperti halnya kesempatan kuliah di luar negeri, yakni sebagai opsi tambahan, bukan pengganti.

“Sama kayak kuliah. Kalau kalian kuliah di dalam negeri, karena di dalam negeri tersedia universitas-universitas dan perguruan tinggi yang baik. Tapi begitu ada kesempatan untuk kuliah ke luar negeri, pasti diambil juga kan? Kemungkinan besar juga diambil kan? Jadi bukan karena tidak ada kesempatan untuk kuliah tinggi di dalam negeri, tapi kesempatan di luar negeri itu juga menarik untuk diambil,” tuturnya.

Hasan mengeklaim, hingga Februari 2025, pemerintah telah menciptakan sekitar 3,6 juta lapangan kerja baru dalam negeri dalam setahun terakhir. Katanya, i...

Baca Selengkapnya