ARTICLE AD BOX

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti soal masih rendahnya akses UMKM terhadap perbankan. Saat ini, Kadin menyebut dari total 62,4 juta UMKM, baru 74 persen yang terhubung ke layanan perbankan dan lembaga keuangan.
Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan UMKM Kadin Indonesia, RM Tedy Aliudin, mengatakan kondisi tersebut menjadi salah satu dari tiga kendala terbesar yang dihadapi UMKM di Indonesia.
Menurut dia, rendahnya kompetensi pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan juga menjadi faktor yang membuat banyak UMKM akhirnya sulit dilayani perbankan.
“Ini adalah PR kita bagaimana membina, melatih mereka (UMKM) dari sisi pembuatan laporan keuangan,” kata Tedy dalam Rapat Koordinator Nasional Bidang Koperasi dan UMKM Kadin Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (20/8).
Selain itu, keterbatasan jaringan pasar juga menjadi hambatan. Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang masih belum memahami pemanfaatan dunia digital.

Berdasarkan survei Kadin, lebih dari 50 persen UMKM masih beroperasi dengan pasar yang terbatas di tingkat kecamatan, Rukun Tetangga, dan Rukun Warga.
“Dunia digital, teknologi yang semakin maju harusnya UMKM di Indonesia jaring pasarnya lebih luas,” ungkapnya.
Tedy menekankan bahwa UMKM memiliki kontribusi luar biasa pada perekonomian nasional, degan kontribusinya terhadap ekspor mencapai 15,5 persen.
Saat ini, kata dia, 99,99 persen ...