Ketum Kadin Sebut Uni Eropa Bisa Jadi Pasar Alternatif Selain AS

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Yasuyoshi Chiba/AFPAnindya Bakrie. Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menilai hubungan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa memiliki potensi besar yang tidak boleh dilewatkan.

Terutama setelah disepakati nya Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan beberapa Memorandum of Understanding (MoU) yang telah diteken oleh pihak RI dengan Uni Eropa.

Pria yang akrab dipanggil Anin ini juga menyatakan bahwa kesepakatan Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Uni Eropa akan ditandatangani September dan dijadwalkan ratifikasi pada tahun depan.

Menurutnya, dunia usaha tidak perlu menunggu proses itu selesai untuk mulai mengambil langkah konkret.

“Bisnis tidak perlu menunggu, bisnis bisa mulai dari sekarang, mengetahui setahun itu cepat,” ucap Anin saat ditemui di France-Indonesia Business Breakfast Dialogue di Prancis, Rabu (16/7).

Anin menyatakan, total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa itu berjumlah USD 30 miliar, sementara dengan Amerika Serikat (AS) berjumlah USD 40 miliar.

Dengan karakter ekspor yang mirip antara dua pasar besar itu, Uni Eropa dinilai sangat potensial sebagai pasar alternatif maupun tambahan.

“(Total dagang RI-Uni Eropa) itu enggak kecil. Amerika itu USD 40 miliar. Jadi ini bisa menjadi pasar tambahan atau alternatif tergantung ngelihatnya seperti apa,” jelas Anin.

 Yasuyoshi Chiba/AFPAnindya Bakrie. Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP

Produk Unggulan

Dia pun membeberkan sejumlah produk utama Indonesia yang b...

Baca Selengkapnya