Konflik Iran vs Israel Masih Panas, Apakah Harga BBM Subsidi Bisa Naik?

3 minggu yang lalu 6
ARTICLE AD BOX

Konflik Iran vs Israel memasuki hari ketujuh. Konflik kedua negara di Timur Tengah ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada harga minyak dunia.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengungkapkan kenaikan harga BBM dalam negeri kemungkinan bisa saja terjadi.

"Kalau kenaikan itu terus melejit, pasti pemerintah juga akan menaikkan [harga]. Karena kapasitas fiskal pemerintah sangat terbatas," kata Wijayanto dalam podcast Diptalk yang tayang di Youtube kumparan.

Suasana SPBU Shell di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSuasana SPBU Shell di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Jika kenaikan harga BBM hanya minimal kemudian diprediksi akan turun, Wijayanto mengatakan pemerintah masih bisa menahan harga BBM subsidi dengan menggunakan APBN.

"Paling-paling tidak dinaikkan harganya tapi volumenya diturunkan. Itu sangat mungkin terjadi," ungkapnya.

Namun, skenario berbeda harus dipikirkan pemerintah jika tiba-tiba harga minyak dunia melejit akibat eskalasi konflik Iran vs. Israel yang berkepanjangan.

Sejak Israel menyerang Iran, harga minyak mentah dunia naik hingga 11% dalam seminggu. Berdasarkan data Reuters, harga minyak mentah Brent LCOc1 naik hingga hampir 1% menjadi USD 77,4 per barel (setara Rp 1,2 juta), mendekati level tertinggi sejak Januari.

 Yuya Shino/REUTERS/HO ANTARASPBU di Jepang mulai naikkan harga BBM menyusul kenaikan harga minyak dunia. Foto: Yuya Shino/REUTERS/HO ANTARA

"Tetapi kalau harga melejit akibat perang ini mengalami eskalasi luar biasa, mau tidak m...

Baca Selengkapnya