Kopi hingga Kakao RI Dibutuhkan di Amerika, Pemerintah Nego agar Bebas Tarif

4 jam yang lalu 7
ARTICLE AD BOX
 Marian Weyo/ShutterstockIlustrasi proses kalibrasi kopi. Foto: Marian Weyo/Shutterstock

Kopi dan kakao masuk deretan komoditas yang sedang dinegosiasikan pemerintah agar tak kena tarif impor Amerika Serikat (AS). Ini karena komoditas-komoditas tersebut diyakini dibutuhkan di AS.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan pemerintah Indonesia masih terus melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk membebaskan sejumlah komoditas strategis dari tarif balasan sebesar 19 persen.

Meski Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penerapan tarif, proses pembahasan teknis dengan otoritas perdagangan AS belum sepenuhnya rampung. Ruang diplomasi ekonomi masih terbuka.

"Itu banyak produknya. Sedang kita negokan mulai CPO, kopi, kakao, sampai nikel. Masih ada ruang negosiasi di sana," kata Susiwijono di Kemenko Perekonomian pada Jumat (18/7).

Sejumlah produk ekspor unggulan Indonesia yang dinilai penting bagi kebutuhan pasar AS diharapkan bisa dikenakan tarif 0 persen. Produk-produk ini dinilai sangat dibutuhkan oleh AS dan sulit dipenuhi dari sumber domestik mereka. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melihat peluang untuk menekan tarif menjadi 0 persen bagi produk-produk tersebut.

"Ada beberapa produk komoditas kita yang istilahnya Amerika itu sangat dibutuhkan oleh Amerika, tidak bisa diproduksi di sana, tapi sangat reliable kalau diekspor dari Indonesia. Itu kita nego supaya tarifnya 0 persen," ujar Susiwijono.

Kopi Brasil Kena Tarif AS 50 Persen

Pada saat bersamaan, kopi dan produk asal Brasil akan kena tarif Trump sebesar 50 persen mulai 1 Agustus 2025. Para importir kopi mulai kejar tayang mendaratkan seban...

Baca Selengkapnya