Mantan PM Israel Sebut Rencana Kota Kemanusiaan di Gaza sebagai Kamp Konsentrasi

2 hari yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Stephane De Sakutin/AFPmantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert. Foto: Stephane De Sakutin/AFP

Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, mengatakan rencana 'kota kemanusiaan' yang diungkapkan Menhan Israel Katz di Rafah merupakan kamp konsentrasi dan menjadikannya pembersihan etnis dengan memaksa warga Palestina ke sana.

Olmert juga mengatakan Israel telah melakukan kejahatan perang di Gaza dan Tepi Barat. Menurutnya, pembangunan kamp di 'kota kemanusiaan' semakin meningkatkan eskalasi.

"Itu adalah kamp konsentrasi. Saya minta maaf," katanya terkait pendapatnya tentang 'kota kemanusiaan' di Rafah, dikutip dari The Guardian, Senin (14/7).

"Jika mereka [warga Palestina] dideportasi ke dalam 'kota kemanusiaan' baru, anda dapat menyaksikan bahwa ini adalah bagian dari pembersihan etnis. Ini belum terjadi," kata Olmert lagi.

Olmert mengatakan, rencana Katz itu akan menjadi interpretasi yang tak terelakkan terhadap setiap upaya untuk membangun kamp bagi ratusan ribu orang.

Lebih lanjut, Olmert mengatakan tidak menganggap operasi yang dilakukan Israel di Gaza sebagai pembersihan etnis karena mengevakuasi warga sipil untuk melindungi mereka dari pertempuran adalah sah berdasarkan hukum internasional. Warga Palestina, lanjutnya, juga telah kembali ke wilayah masing-masing begitu operasi militer selesai dilakukan.

Namun, setelah retorika kekerasan yang berjalan selama berbulan-bulan termasuk seruan para menteri untuk membersihkan Gaza dan proyek untuk membangun pemukiman Israel di sana, Olmert mengatakan klaim pemerintah bahwa 'kota kemanusiaan' bertujuan untuk melindungi warga Palestina tidak kredibel.

"Begitu mereka membangun kamp dan berencana untuk 'membersihkan' lebih dari setengah Gaza, maka pemahaman yang tidak terelakkan dari strategi ini adalah bahwa i...

Baca Selengkapnya