Mayoritas PMI di Taiwan Bekerja Sebagai Pengasuh Lansia, Gaji Mulai Rp 10 Juta

2 jam yang lalu 8
ARTICLE AD BOX
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistyo di Taipei, Jumat (8/8/2025). Foto: Abdul Latif/kumparanKepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistyo di Taipei, Jumat (8/8/2025). Foto: Abdul Latif/kumparan

Mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan bekerja sebagai caregiver dan pekerja pabrik, dengan gaji mulai Rp 10 juta per bulan. Data ini disampaikan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistyo, dalam peresmian BRI Taipei Branch, Jumat (8/8).

Menurut catatannya, PMI formal yang bekerja di pabrik memperoleh gaji sekitar 28.950 New Taiwan Dolar (NTD) atau sekitar Rp 14 juta per bulan. Sementara PMI informal seperti pekerja rumah tangga mendapat 20.000 NTD atau Rp 10 juta.

"Setiap bulan ada 4.000 hingga 6.000 PMI baru yang datang ke Taiwan, dan remitansi dari Taiwan ke Indonesia mencapai lebih dari Rp 40 triliun per tahun," ujar Arif.

Ia menambahkan, jumlah diaspora Indonesia di Taiwan mencapai hampir 400 ribu orang, menjadikannya terbesar ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi.

Sebagian besar bekerja di sektor formal seperti industri manufaktur dan sektor informal seperti perawatan lansia dan rumah tangga.

Dari total remitansi tersebut, mayoritas dikirimkan oleh PMI yang bekerja di sektor formal dengan upah lebih tinggi. Pengiriman uang dilakukan secara rutin setiap bulan ke keluarga di Tanah Air, menjadi salah satu sumber penting devisa dan penggerak ekonomi daerah asal PMI.

Selain kontribusi remitansi, Taiwan juga merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. Pada Januari sampai Mei 2025, surplus perdagangan Indonesia ke Taiwan mencapai USD 0,48 miliar.

Sepanjang 2024, neraca perdagangan kedua negara surplus USD 2...

Baca Selengkapnya