Mendukbangga Minta Edukasi Reproduksi Digencarkan Sejak SD

21 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 diluck/ShutterstockIlustrasi organ reproduksi wanita. Foto: diluck/Shutterstock

Kemendukbangga/BKKBN mendorong edukasi reproduksi dilakukan sejak dini, mulai dari tingkat pendidikan dasar (SD). Sebab saat ini siklus kehidupan telah bergeser, pubertas pada anak terjadi lebih cepat dibanding generasi terdahulu.

Mendukbangga Wihaji menilai, saat ini telah terjadi pergeseran signifikan dalam siklus kehidupan masyarakat, khususnya terkait kematangan reproduksi pada anak perempuan, hingga menuntut pendekatan baru dalam memberikan edukasi reproduksi untuk dimulai sejak tingkat sekolah dasar (SD).

"Sekarang anak-anak perempuan sudah mengalami menstruasi di usia SD. Ini artinya siklus kehidupan bergeser, dan kita harus segera menyesuaikan pendekatan edukasi. Jika dulu kita mulai dari SMP, sekarang harus dari SD," ujar Mendukbangga Wihaji di hadapan para Penyuluh KB dari seluruh Indonesia di Bandung, dikutip dari Antara.

Perubahan pola pertumbuhan anak yang semakin dini dengan didorong oleh banyak faktor, termasuk lingkungan, gaya hidup, dan informasi digital, memicu kekhawatiran jika tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup.

"Sehingga sangat penting pendidikan yang tepat, karena anak-anak harus paham tubuhnya. Jangan sampai takut, bingung, atau mendapatkan informasi yang salah dari media sosial atau pergaulan bebas. Di sinilah peran penyuluh KB menjadi sangat penting untuk hadir memberi edukasi yang benar," ujarnya.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memberikan sambutan saat  perayaan HUT ke-15 Generasi Berencana (Genre) Indonesia di Antara Heritage Cent...                    </div>

                    <div class= Baca Selengkapnya