Mengharu Biru, Film Lyora Kisahkan Penantian Panjang dan Luka Pejuang Garis Dua

18 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Masruroh/Basra Cynthia Lamusu saat talkshow bersama dokter spesialis obgyn, dr Benediktus Arifin, MPH, Sp.OG (K), usai pemutaran perdana film Lyora di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra

Suasana penuh haru menyelimuti pemutaran khusus film Lyora: Penantian Buah Hati, di Surabaya. Penonton yang hadir sebagian besar adalah pasangan yang tengah berjuang mendapatkan keturunan. Mereka kerap dijuluki sebagai pejuang garis dua.

Pemutaran ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow sebelum film Lyora tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 7 Agustus 2025 mendatang. Film ini tak sekadar menawarkan tontonan, tapi juga menjadi ruang refleksi dan penguatan emosional bagi mereka yang berada dalam perjalanan panjang menantikan kehadiran seorang anak.

Aktris Cynthia Lamusu turut hadir dalam pemutaran khusus film Lyora di Surabaya sore itu. Dalam kesempatan tersebut, salah satu personel kelompok vokal Be3 itu berbagi kisahnya sebagai pejuang garis dua.

Cynthia menceritakan perjuangan dan kesedihannya sebagai pejuang garis dua, saat menantikan buah hati selama delapan tahun.

"Saya merasa kisah Meutya (Marsha Timothy) dan Fajrie (Darius Sinathrya) di film Lyora ini merefleksikan perjalanan saya. Seperti di film, saya juga ke mana-mana untuk berusaha, sebelum IVF (bayi tabung). Termasuk ke orang pintar, segala macam cara juga dicoba," ungkapnya.

Pertanyaan ‘kapan akan punya momongan' yang berulang kali ditujukan pada Cynthia seperti belati tajam yang menusuknya. Namun ia memilih untuk lebih banyak berkomunikasi dengan pasangan dan pasrah dengan kondisi apabila memang ditakdirkan harus hidup berdua dengan sang suami, Surya Saputra.

Meski rasa pasrah mulai menghampiri, Cynthia menyebut, ia dan pasangan juga getol menerapkan gaya hidup sehat sembari memutuskan langkah program kehamila...

Baca Selengkapnya