ARTICLE AD BOX

Partai oposisi terbesar di Thailand akan menggelar pertemuan untuk memutuskan siapa yang akan ditunjuk sebagai perdana menteri baru.
Diketahui, Paetongtarn Shinawatra dicopot sebagai PM Thailand pada Jumat (29/8) lalu. Mahkamah Konstitusi Thailand mencopot posisi Paetongtarn sebagai perdana menteri setelah putri Thaksin Shinawatra itu dinilai melanggar standar etika dalam menangani konflik perbatasan dengan Kamboja.
Untuk sementara, Thailand dipimpin oleh pelaksana tugas PM dan kabinet sementara. Faksi-faksi minoritas pun tengah berebut dukungan untuk membentuk pemerintahan baru secepatnya pada Rabu (3/9).
Dikutip dari AFP, Senin (1/9), Partai Pheu Thai tempat Paetongtarn bernaung dan Partai Bhumjaithai yang konservatif tengah mengincar 143 kursi parlemen penting dari Partai Rakyat. Namun, dukungan dari Partai Rakyat akan bergantung pada pembubaran parlemen untuk pemilu baru dalam 4 bulan mendatang, yang membuka kemungkinan lebih banyak kekacauan politik.
Berdasarkan konstitusi Thailand, hanya kandidat yang dicalonkan sebagai perdana menteri pada pemilihan umum 2023 yang memenuhi syarat.
Partai Pheu Thai hanya memiliki satu kandidat dalam daftar calon mereka, yaitu mantan jaksa penuntut umum Chaikasem Nitisiri. Sementara Partai Bhumjaithai a...