ARTICLE AD BOX

Pemerintah Israel memberi persetujuan akhir untuk proyek pembangunan pemukiman yang kontroversial di Tepi Barat. Dengan disetujui proyek ini, maka Tepi Barat akan dibagi menjadi dua, berpotensi besar mengubur harapan pendirian negara Palestina di masa depan.
Dikutip dari AP, Kamis (21/8), persetujuan akhir pemerintah Israel diumumkan oleh Menteri Keuangan sayap kanan yang juga mantan pemimpin pemukim, Bezalel Smotrich. Ia mengatakan, persetujuan pembangunan pemukiman itu merupakan teguran bagi Barat yang berencana mengakui negara Palestina dalam beberapa minggu terakhir.
"Negara Palestina dihapus bukan hanya dengan slogan, tapi dengan tindakan," kata Smotrich pada Rabu (20/8).
"Setiap pemukiman, setiap lingkungan, setiap perumahan adalah paku lain di peti mati gagasan yang berbahaya ini," lanjutnya.
Ada lebih dari 700 ribu pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Proyek pembangunan pemukiman itu dinamakan proyek wilayah E1. Lokasi E1 sangat signifikan karena merupakan salah satu penghubung geografis terakhir antara kota-kota besar Tepi Barat yaitu Ramallah dan utara dan Bethlehem di selatan.
