Penggusuran Penduduk Muslim Terjadi Jelang Pemilu Lokal di Assam India

6 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Suasana kamp penampungan sementara di distrik Goalpara di negara bagian Assam, India, Jumat (18/7/2025). Foto: Sahiba Chawdhary/REUTERSSuasana kamp penampungan sementara di distrik Goalpara di negara bagian Assam, India, Jumat (18/7/2025). Foto: Sahiba Chawdhary/REUTERS

Ratusan laki-laki, perempuan, dan bayi Muslim terpaksa berlindung di bawah terpal biru di sudut timur laut India, dekat perbatasan Bangladesh. Rumah mereka digusur otoritas negara bagian Assam di India.

Mengutip Reuters pada Senin (28/7), mereka merupakan segelintir di antara ribuan keluarga yang rumahnya dibuldoser dalam beberapa pekan terakhir usai pemerintah menuduh mereka menempati lahan pemerintah secara ilegal, dalam aksi penggusuran paling masif dalam beberapa dekade terakhir. Targetnya, adalah orang beretnis Bengali yang beragama muslim.

Aran Ali (53), salah satu warga yang digusur, mengatakan keluarganya kini tinggal di atas tanah kosong di Distrik Goalpara.

"Pemerintah terus-menerus melecehkan kami. Kami dituduh sebagai perambah dan orang asing, padahal saya lahir di Assam," katanya.

Data pemerintah menunjukkan dalam sebulan terakhir sekitar 3.400 rumah milik Muslim Bengali dihancurkan dalam lima operasi penggusuran di Assam.

Sejak menjabat sebagai menteri utama pada 2021, Himanta Biswa Sarma--tokoh BJP (Bharatiya Janata Party, partai pengusung PM India saat ini) --telah menggusur 50.000 orang, sebagian besar Muslim Bengali, dari area seluas 160 kilometer persegi. Menteri utama adalah setara gubernur di Indonesia.

Sarma, yang dituding memicu perpecahan agama demi kepentingan politik, menuding 'infiltrasi Muslim dari Bangladesh' mengancam identitas India. Ia mengklaim, berdasarkan sensus 2011, migran muslim telah membentuk 30% dari populasi Assam yang mencapai 31 juta jiwa, dan akan men...

Baca Selengkapnya