ARTICLE AD BOX

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras Bulog yang belum bisa meredam tingginya harga beras saat ini.
Arief mengatakan SPHP merupakan salah satu instrumen pemerintah untuk meredam harga beras yang kian melambung akibat produksi menurun. Akan tetapi realisasi penyaluran atau distribusi beras SPHP baru menyentuh jumlah 3.000 ton atau 0,23 persen dari target 1,3 juta ton hingga Desember 2025.
“Belum (mampu redam harga beras di pasaran) kan baru keluar baru keluar keluarnya nggak banyak, baru kemarin terakhir 3.000 ton. Itu yang harus didorong supaya cepat,” kata Arief di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Selasa (29/7).
Berdasarkan laman Panel Harga Bapanas Selasa (29/7) pukul 13.48 WIB harga beras premium dan medium terpantau merah atau lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) di semua wilayah.

Harga beras premium secara nasional lebih tinggi 8,3 persen dari HET Rp 14.900 per kg, yai...