ARTICLE AD BOX

Perusahaan pengelolaan kelapa terbesar di dunia asal China investasi di Indonesia dengan nilai awal USD 100 juta atau sekitar Rp 1,64 triliun (kurs Rp 16.406 per dolar AS).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan meski ekonomi China tengah melambat, minat investor dari Negeri Tirai Bambu untuk masuk ke Indonesia tetap tinggi.
“Dengan China ini, kita cukup aktif ya, investment-nya. Saya melihatnya mereka appetite-nya tetap tinggi, tetap tinggi masuk ke Indonesia, dan tidak hanya di pengelolaan mineral. Mereka pun masuk ke pengelolaan, contohnya kelapa,” kata Rosan kepada awak media di kantornya, Jakarta, Selasa (29/7).
Meski begitu, Rosan enggan menyebutkan secara rinci perusahaan mana yang dimaksud. Menurutnya, perusahaan itu bakal membangun pabrik di beberapa kota di Indonesia.
Namun, untuk tahap awal, satu pabrik telah di-groundbreaking dengan nilai investasi sebesar USD 100 juta.
“Jadi awal mereka investasinya akan di beberapa kota, tapi di satu kota pertama investasinya USD 100 juta. Nanti mereka akan investasi di beberapa kota, tapi satu itu USD 100 juta,” ujarnya.
