PO Bus Kurangi Jadwal Imbas Pembatasan Kapal di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang

3 minggu yang lalu 9
ARTICLE AD BOX
 Budi Candra Setya/ANTARA FOTOIlustrasi bus di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO

Sejumlah perusahaan otobus (PO) memutuskan mengurangi jadwal operasional akibat pembatasan jumlah kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang menyusul tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya awal Juli lalu.

Misalnya saja, bus AKAP Juragan 99 cuma mengoperasikan 50 persen armada untuk melayani penumpang yang telanjur memesan tiket.

"Kemacetan panjang di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk berdampak pada operasional bus AKAP Juragan 99 Trans. Karena permintaan pelanggan masih ada, kebanyakan sudah memesan tiket jauh-jauh hari, maka kami tetap beroperasi dengan kekuatan 50 persen armada dari dan menuju Denpasar," ujar Direktur Utama Juragan 99 Trans, Suluk Waseso, kepada wartawan, Jumat (25/7).

Hasil pencitraan bawah laut menggunakan Multibeam Echosounder (MBES) dan Side Scan Sonar menampakkan diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya KMP Tunu Pratama Jaya di dasar laut, Minggu (13/7/2025). Foto: kumparanHasil pencitraan bawah laut menggunakan Multibeam Echosounder (MBES) dan Side Scan Sonar menampakkan diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya KMP Tunu Pratama Jaya di dasar laut, Minggu (13/7/2025). Foto: kumparan

Suluk menuturkan, perjalanan dari Malang, Jawa Timur, menuju Denpasar, Bali, biasanya memakan waktu 10-12 jam. Perjalanan kini menghabiskan waktu selama lebih dari 24 jam akibat antrean masuk ke kapal dan pembatasan operasional kapal.

"Hal ini berpengaruh juga pada kebutuhan bahan bakar yang naik hingga 30 persen dari penggunaan normal. Pada 18 Juli dan 24 Juli kami sempat tutup semua keberangkatan dari...

Baca Selengkapnya