ARTICLE AD BOX

Polisi memberikan penjelasan terkait sumber darah di pakaian yang dikenakan oleh Frans Stevenly (14), seorang pelajar SMP di Simalungun, Sumut.
Frans ditemukan tewas dengan kepala terbungkus plastik di dalam kamarnya di Kecamatan Bandar Selamat, Kabupaten Simalungun, Sumut, pada Rabu (6/8).
“Itu (soal darah), keterangan di lapangan itu pembengkakan [pembunuh darah]. Pembuluh darahnya pecah dari telinga, (karena) jasadnya sudah sehari,” kata Kasi Humas Polres Simalungun AKP Very Purba pada Jumat (8/8).
“Mungkin waktu [jasad] digeser itu, mungkin kan (pembuluh darah pecah), waktu diangkat-angkat,” jelas Very.
Very menuturkan, pihaknya juga tidak menemukan luka di tubuh korban.
“Enggak ada luka, memar atau apa pun enggak ada, penganiayaan enggak ada,” ujarnya.
Sering Ditinggal Ibu ke Luar Kota
Very menuturkan, dari hasil pemeriksaan saksi, terungkap bahwa korban sering ditinggalkan oleh ibunya ke luar kota untuk berjualan.
“Nah, itu memang dia broken home, jadi orang tuanya pisah, mamahnya sering ke luar kota ke Berastagi, korban sering ditinggal sendiri,” kata dia.
Namun, untuk memastikan sebab kematian pelajar itu, hasil autopsi dinantikan.
“Kita masih menunggu hasil autopsi,” imbuhnya.
Dugaan bunuh diri
Sejauh ini, kata Very, tak ada indikasi Frans dibunuh. Namun, justru yang muncul adalah dugaan bunuh diri.
“Ada juga dugaan bahwa korban berniat bunuh diri, namun masih didalami lebih lanjut jika itu benar dan apa penyebabnya,” kata dia.
Meski begitu, penyebab pasti kematian korban akan terungkap lewat autopsi.
Frans ditemukan denga...