RI Bakal Impor LNG dari AS untuk Seimbangkan Perdagangan dengan Trump

3 hari yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung di kantornya, Jumat (4/7/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparanWakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung di kantornya, Jumat (4/7/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan impor energi dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana ini bakal mencakup pembelian sejumlah komoditas energi, termasuk Liquefied Natural Gas (LNG).

“LNG termasuk yang akan diimpor dari AS," ucap Yuliot saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (4/7).

Dia menyebut, pada tahun lalu nilai impor energi Indonesia dari AS tercatat sekitar USD 4,2 miliar, dan tahun ini angka tersebut akan disesuaikan mengikuti kebutuhan serta arah negosiasi tarif yang tengah berlangsung.

Salah satu tujuannya adalah untuk menghindari tarif tinggi yang diberlakukan terhadap ekspor Indonesia, terutama setelah AS memberikan tenggat 90 hari untuk menuntaskan negosiasi tarif resiprokal hingga 9 Juli 2025.

“Jadi untuk tahun ini, sesuai dengan komitmen kita untuk trade balance antara Indonesia dengan Amerika, ini akan menyesuaikan dengan negosiasi,” ujarnya.

 Stefan Dinse/ShutterstockIlustrasi tanker LNG. Foto: Stefan Dinse/Shutterstock

Yuliot menjelaskan, produk energi yang akan diimpor dari AS meliputi LPG, crude...

Baca Selengkapnya