ARTICLE AD BOX

Pemerintah Suriah mengumumkan kendali keamanan di kota Sweida akan diambil alih oleh pemimpin lokal. Hal ini disampaikan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, dalam pidatonya merespons serangan Israel di Damaskus.
"Tanggung jawab keamanan di Sweida akan diserahkan kepada pemimpin agama dan sejumlah faksi lokal berdasarkan kepentingan nasional tertinggi," kata Sharaa, dikutip dari AFP, Kamis (17/7).
"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang melanggar dan melecahkan warga Druze kami, karena mereka berada di bawah perlindungan dan tanggung jawab negara," lanjutnya.
Bentrokan antara pejuang Druze dan suku Bedouin pecah sejak Minggu (13/7) lalu dan meluas ke berbagai kota dan desa di Sweida. Bentrokan itu menewaskan lebih dari ratusan orang.
Pasukan militer Suriah pun dikerahkan ke Sweida untuk menegakkan keamanan dan mendorong gencatan senjata. Meski demikian, banyak saksi mata yang mengungkapkan pasukan pemerintah juga bergabung dengan suku Bedouin menyerah pejuang Druze dan warga sipil.
Israel kemudian menyerang Damaskus dengan alasan tidak akan membiarkan pasukan pemerintah mempersekusi Druze, dan mendesak pasukan Suriah segera keluar dari wilayah selatan.
Sebelum pasukan pemerintah masuk ke Sweida, wilayah tersebut sebagian besar dikuasai pejuang Druze. Sharaa mengatakan, komunitas Druze merupakan bagian penting dari struktur bangsa.
"Melindungi hak dan kebebas...