ARTICLE AD BOX

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan kawasan sentra industri garam di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), mampu memproduksi hingga 2 juta ton garam per tahun.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menutup defisit pasokan garam industri nasional yang mencapai sekitar 2,7 juta ton per tahun dan selama ini dipenuhi lewat impor.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Ahmad Koswara, mengatakan fokus utama pembangunan di Rote adalah meningkatkan produksi garam industri melalui ekstensifikasi lahan.
"Nah di ekstensifikasi di Rote target kita itu sekitar 2 juta ton per tahun targetnya dari 10 ribu hektare,” ujar Koswara dalam acara bincang bersama wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (1/8).
Koswara menjelaskan jika pengembangan lahan bisa diperluas hingga 13 ribu hektare, produksi garam bisa meningkat menjadi 2,6 juta ton per tahun.
Untuk tahap awal, KKP membangun kawasan seluas 2.000 hektare dengan estimasi produksi sekitar 400 ribu ton per tahun. Sisanya akan dikembangkan melalui kerja sama dengan pihak swasta.
“Proyek kita ini modeling, yang nanti sisanya dari 10 ribu hektare itu akan diisi oleh swasta,” katanya.
