Thailand-Kamboja Setujui Rencana Akhiri Konflik, Saling Serang Masih Terjadi

5 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Seorang prajurit Kamboja berdiri di atas truk yang mengangkut peluncur roket BM-21 buatan Rusia melintas saat konflik Thailand dan Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat (25/7/2025). Foto: Tang Chhin Sothy/AFPSeorang prajurit Kamboja berdiri di atas truk yang mengangkut peluncur roket BM-21 buatan Rusia melintas saat konflik Thailand dan Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat (25/7/2025). Foto: Tang Chhin Sothy/AFP

Thailand dan Kamboja telah menyetujui rencana gencatan senjata. Tapi, rentetan tembakan artileri masih terdengar dari kedua belah pihak dalam konflik perbatasan yang telah memasuki hari keempat. Baku tembak ini merupakan yang kedua kalinya terjadi tahun ini, setelah kembali pecah pada Kamis (24/7).

Mengutip AFP, Minggu (27/7), ledakan artileri terjadi pada pagi hari di dekat dua kuil kuno yang telah lama diperebutkan di wilayah perbatasan antara Kamboja utara dan Thailand timur laut. Lokasi tersebut menjadi titik pertempuran paling sengit.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyebut pasukan Thailand mulai menyerang daerah sekitar kuil pada pukul 04.50 waktu setempat.

Sementara itu, dari pihak Thailand, Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Ritcha Suksuwanon, mengatakan pasukan Kamboja menembakkan artileri sekitar pukul 04.00 saat kedua belah pihak memperebutkan posisi strategis.

Sebelumnya, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyatakan negaranya "menyetujui usulan gencatan senjata segera dan tanpa syarat antara kedua angkatan bersenjata".

Ia menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, akan berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, untuk berkoordinasi dengan pihak Thailand. Namun, Hun Manet memperingatkan Bangkok agar tidak mengingkari perjanjian yang telah disepakati.

Baca Selengkapnya