ARTICLE AD BOX

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap lonjakan transaksi judi online (judol) jelang Lebaran 2024, terutama dalam bentuk deposito. Namun, tren tersebut langsung berbalik arah usai PPATK bersama aparat penegak hukum melakukan pemblokiran terhadap ribuan rekening dormant yang terkait dengan aktivitas judol.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyebut nilai transaksi deposito judi online sempat menyentuh angka Rp 5,08 triliun pada April 2024, tepat sebelum momentum Lebaran. Angka ini melonjak signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"(Melonjak) ini ada fenomena Lebaran, udah di-liquid (dicairkan) dan segala macam. Ternyata dipakai juga untuk kepentingan judol oleh saudara-saudara kita," kata dia usai gelaran diskusi Katadata bertajuk Strategi Nasional Memerangi Kejahatan Finansial di Kuningan, Jakarta, Selasa (5/8).
Meski begitu, transaksi di bulan berikutnya turun. Ivan mengeklaim karena kebijakan blokir rekening dormant.
Jika dirunut, pada Januari 2025 transaksi deposito judol Rp 2,96 triliun. Per Februari 2025 naik jadi Rp 3,05 triliun. Ketika Maret, transaksi sempat turun jadi Rp 2,59 triliun. Tapi per April langsung melesat Rp 5,08 triliun. Per Mei 2025 turun drastis jadi Rp 2,29 triliun.
"Dan turun lagi sekarang (Juni) Rp 1,5 triliun,” jelas Ivan.

Ivan mengatakan ini sejalan d...