Wall Street Ditutup Bervariasi, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi

1 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 ShutterstockIlustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Indeks utama Wall Street berakhir bervariasi pada Kamis (14/8) waktu setempat. S&P 500 berhasil menutup sesi di level tertinggi sepanjang sejarah, sementara Dow Jones dan Nasdaq nyaris tak bergerak.

Pergerakan pasar dipengaruhi laporan harga produsen (PPI) yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga memicu kekhawatiran inflasi dan meredam harapan pemotongan suku bunga The Fed.

Mengutip Reuters, Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) turun tipis 11,01 poin atau 0,02 persen menjadi 44.911,26. S&P 500 (.SPX) naik 1,96 poin atau 0,03 persen menjadi 6.468,54, penutupan tertinggi baru. Sementara itu, Nasdaq Composite (.IXIC) terkoreksi 2,47 poin atau 0,01 persen menjadi 21.710,67.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS mencatat PPI pada Juli naik paling tajam dalam tiga tahun terakhir akibat lonjakan biaya barang dan jasa. Kondisi ini mengisyaratkan potensi kenaikan inflasi secara luas.

Data LSEG menunjukkan para pelaku pasar kini hanya memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 56,7 basis poin untuk sisa 2025, turun dari proyeksi 63 bps sebelum laporan dirilis. Meski begitu, pasar masih sepenuhnya menghitung adanya pemangkasan seperempat poin pada September.

"Implikasinya adalah The Fed akan menawarkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Namun, pemangkasan tersebut akan bersifat hawkish. Masih terlalu dini bagi The Fed untuk mengarahkan pasar menuju siklus pelonggaran yang lebih panjang," ujar Thierry Wizman, ahli strategi valuta asing dan suku bunga global di Macquarie Group.

Baca Selengkapnya