Warga Buang Sampah Perabot saat Kerja Bakti, Walkot Surabaya: Tak Kami Angkut

14 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Diskominfo Surabaya Walkot Surabaya Eri Cahyadi menjumpai sampah perabot rumah yang dibuang warga. Foto: Diskominfo Surabaya

Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, warga dari berbagai wilayah di Kota Surabaya secara serentak melaksanakan kerja bakti massal setiap akhir pekan. Namun, tingginya intensitas kegiatan tersebut menyebabkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya kewalahan dalam menangani tumpukan sampah sisa kerja bakti. Apalagi sampah yang dibuang warga banyak yang bukan dari hasil kerja bakti tapi berupa perabot rumah tangga.

Sampah yang dihasilkan pun tidak bisa langsung diangkut. Kondisi ini menyebabkan penanganan sampah baru dapat dilakukan beberapa hari setelah kegiatan selesai.

"Kalau hasil kerja bakti kan perantingan, endapan (lumpur) selokan. Tapi ini yang dibuang kasur, meja, kursi, kemudian kayu-kayu. Itu kan sebetulnya bebannya masyarakat,” kata Eri, Minggu (3/8).

Ia menegaskan pihaknya hanya akan mengangkut sampah hasil kerja bakti. Jenis sampah seperti lemari dan kasur bukan tanggung jawab Pemkot Surabaya.

"Kalau mereka melakukan pembongkaran, itu dilakukan sendiri pembuangan (sampahnya) ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," ujarnya.

Agar kejadian serupa tidak terulang, Eri menyampaikan akan membatasi jenis sampah yang dapat diangkut petugas. Hanya sampah hasil kerja bakti seperti lumpur dan ranting pohon yang akan ditangani. Sementara limbah rumah tangga besar seperti kursi, lemari, ban, dan kasur tidak termasuk dalam layanan pengangkutan.

"Ke depannya kalau ada yang kerja bakti, maka kalau ada kayak begini (kursi, lemari, kasur) tidak kami angkut. Yang kami angkut adalah sampah hasil kerja bakti,” tegasnya.

Baca Selengkapnya