ARTICLE AD BOX

Sebanyak 57,6 ton komoditas kopi dari gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Subang telah diekspor ke pasar China. Komoditas yang dilepas ekspornya kali ini yaitu kopi jenis Robusta sebanyak 3 kontainer 20 feet, dengan nilai ekspor USD 264,96 ribu atau setara dengan Rp 4,31 miliar.
Ekspor komoditas kopi ini dilakukan dari gudang SRG yang dikelola oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (KPGLB). KPGLB telah memiliki kerja sama (kontrak) ekspor komoditas kopi dengan pembeli di beberapa negara seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Vietnam, serta Tiongkok sebagai pasar ekspor terbaru.
Kementerian Perdagangan memiliki instrumen kebijakan yaitu SRG yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). SRG bukan hanya sekadar instrumen tunda-jual dan pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan dan penguatan daya saing perdagangan komoditas Indonesia di pasar global.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengatakan di tengah dinamika global saat ini, Indonesia tetap berupaya untuk meningkatkan ekspor ke lintas negara. Tantangan ekonomi global terkait penurunan pasokan untuk berbagai komoditas krusial, termasuk kopi, akibat perubahan iklim, serta adanya peningkatan permintaan global yang konsisten. Hal ini menjadi peluang strategis bagi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia.
“Kami optimistis Indonesia mampu menangkap peluang yang ada karena neraca perdagangan kita berhasil mempertahankan tren surplus pada Semester I-2025. Total nilai ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai USD 24,61 miliar yang merefleksikan pertumbuhan tahuna...