Ada Dokter yang Dipolisikan, RSUDAM Pastikan Pelayanan Bedah Anak Tetap Berjalan

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX

 Eka Febriani / Lampung GehDirektur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Imam Ghozali | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Imam Ghozali menegaskan pelayanan medis, khususnya di bidang bedah anak, tetap berjalan normal meski salah satu dokter spesialis bedah anak, dr. Billy Rosan, dinonaktifkan terkait dugaan praktik jual-beli alat medis. Imam menyebut, pihaknya sudah melakukan langkah mitigasi agar pelayanan tidak terganggu. “Kami punya tiga dokter bedah anak, jadi masih ada dua dokter yang melayani. Selain itu ada tiga dokter bedah umum dan dua dokter bedah digestif yang bisa menjadi backup. Jadi pelayanan bedah anak tidak akan pernah terganggu dan sekarang sudah berjalan normal,” jelasnya saat diwawancarai, Kamis (28/8). Terkait laporan keluarga pasien ke Polda Lampung, Imam menegaskan hal itu menjadi hak keluarga untuk menempuh jalur pengaduan. Namun, ia juga menekankan, kasus dugaan pungutan liar yang dilakukan dr. Billy Rosan akan sepenuhnya diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH). “Dalam Permenkes disebutkan bahwa siapapun tenaga kesehatan yang berhubungan dengan masalah hukum berhak mendapat pendampingan. Saya berikan haknya, tapi kalau masalahnya bergulir, kita serahkan ke APH,” ujar Imam. Lebih lanjut, Imam mengungkapkan, RSUDAM sudah sejak 2016 menyiapkan seluruh kebutuhan alat medis operasi, sehingga tidak ada alasan dokter meminta pasien untuk membeli atau menyewa peralatan dari luar rumah sakit. “Sudah sejak 2016 mitigasi itu dilakukan. Kebutuhan pasien untuk tindakan operasi apapun sudah disiapkan RSUDAM. Misalnya operasi bayi Alesha kemarin yang membutuhkan stapler, itu sudah ada dalam permintaan dokter bedah anak,” tegasnya. Kasus ini mencuat setelah kel...

Baca Selengkapnya