Airlangga Beberkan Tawaran RI dalam Negosiasi Tarif Trump

7 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Menko Airlangga di Paris, Prancis, Selasa (15/7). Dok: Arifin AsydhadMenko Airlangga di Paris, Prancis, Selasa (15/7). Dok: Arifin Asydhad

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia masih menanti kepastian hasil akhir dari proses negosiasi tarif resiprokal yang ditargetkan rampung pada 1 Agustus 2025.

Ia menyebutkan, Indonesia telah menyampaikan berbagai penawaran dalam negosiasi tersebut, termasuk kontribusi melalui skema investasi.

“Tawaran kita kan pertama tentu, istilah Presiden itu Pak Pok, jadi kita defisit (USD) 19 billion, kita beli barang dari dia (AS) (USD) 34 billion. Dan yang barang dagang, energi kita beli (USD) 15 billion, agrikultur USD 4,5 billion. Itu sebetulnya sudah selesai,” sebut Airlangga kepada media saat ditemui di Prancis, Selasa (15/7).

Airlangga menambahkan bahwa Indonesia juga tengah melakukan investasi untuk pupuk amonia oleh PT Indorama. Selain itu, terdapat rencana akuisisi oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk pengembangan kilang minyak (refinery) dengan nilai mencapai USD 8 miliar.

“Jadi dari situ (investasinya) sudah sekitar USD 34 billion,” katanya.

Kemudian, Airlangga juga memastikan bahwa posisi Indonesia sebagai anggota BRICS tidak akan memengaruhi proses negosiasi, karena Indonesia bersikap non-blok dan membuka hubungan dagang dengan seluruh negara.

“Mudah-mudahan kita berdoa supaya kabarnya (negosiasi) baik,” tutup Airlangga.

Indonesia kini dibebankan tarif impor tambahan sebesar 32 persen oleh Trump. Selama ini, barang Indonesia yang masuk ke AS juga sudah dikenakan tarif impor atau bea masuk.

Trump menyampaikan surat mengenai tarif resiprokal ditujukan kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Tarif yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025 tersebut tidak t...

Baca Selengkapnya