ARTICLE AD BOX

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan kelapa sawit Indonesia disukai oleh Uni Eropa. Namun, kata Airlangga, selama ini produk tersebut kerap menghadapi berbagai hambatan masuk ke pasar di kawasan tersebut.
Melalui perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), tarif ekspor sawit ke Eropa bakal dihapuskan.
“Mereka suka dengan sawit kemudian yang kedua tentu mereka memberikan prioritas kepada ekspor utama kita, terutama yang terkait dengan labor intensive. Oleh karena itu, kita bilang mereka akan memberikan kita nol (tarif) dan kita akan melakukan transformasi termasuk non-tariff barrier maksimum 5 tahun,” ujar Airlangga di Paris, Prancis, Selasa (15/7).
Produk sawit Indonesia terutama untuk keperluan biofuel sebelumnya sulit menembus pasar Uni Eropa karena hambatan tarif dan regulasi. Airlangga menyebut kini peluang untuk membuka kembali akses itu diperjuangkan lewat IEU-CEPA.
“Dan yang andalan kita CPO hampir nggak bisa masuk Eropa, terutama yang biofuel. Jadi ini yang kita buka dengan adanya CEPA. Kemudian critical mineral yang sangat mereka perlukan, nah itu juga menjadi isu utama. Nah dengan demikian kita merelaksasi itu sehingga tentu two way trade kita akan lebih tinggi lagi,” katanya.
Airlangga menegaskan meskipun Eropa kerap bersikap keras terhadap sawit, mereka tetap membutuhkannya. “Harapan mereka dari Indon...