Beras Jadi Komoditas Utama Penyumbang Garis Kemiskinan di Sektor Makanan

8 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Ilustrasi beras.Ilustrasi beras.

MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), telah secara resmi mengeluarkan data garis kemiskinan sesuai dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang digelar pada Maret 2025.

Untuk Sulut, garis kemiskinan naik 3,63 persen dari Rp 511.710 pada September 2024 menjadi Rp 530.304 pada Maret 2025. Sementara untuk nasional, batas baru garis kemiskinan yang ditetapkan BPS, sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan.

Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengatakan jika kemiskinan diukur berdasarkan Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non Makanan. Di Sulut sendiri, komoditas makanan menyumbang 77,84 persen terhadap garis kemiskinan, sementara komoditas bukan makanan menyumbang 22,16 persen.

Di sektor makanan, tiga komoditas utama penentu garis kemiskinan, yakni beras, rokok dan ikan. Ketiga komoditas itu selalu ada sebagai komoditas utama penyumbang garis kemiskinan makanan di perkotaan maupun pedesaan.

Jika di breakdown, untuk wilayah perkotaan, rokok memberikan sumbangan garis kemiskinan sebesar 9,67 persen. Sementara di pedesaan itu lebih tinggi yakni 11 persen. Baik di kota dan desa, rokok ada di urutan kedua di bawah beras yang nyaris 25 persen share terhadap garis kemiskinan....

Baca Selengkapnya