Bupati Pati Minta Maaf: Saya Tidak Menantang Rakyat

2 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Bupati Pati, Sudewo, saat meminta maaf, Kamis (7/8/2025). Dok: IstBupati Pati, Sudewo, saat meminta maaf, Kamis (7/8/2025). Dok: Ist

Bupati Pati, Sudewo, meminta maaf atas rentetan peristiwa yang terjadi pasca-kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang ia cetuskan pada Mei 2025.

Pertama, ia meminta maaf atas kericuhan yang terjadi pada Selasa (5/8). "Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya kericuhan pada hari Selasa kemarin," ujar Sudewo dalam konferensi pers di Pati, Kamis (7/8).

Selasa itu merupakan hari ketiga berdirinya posko donasi yang dibangun oleh massa yang memprotes kebijakan bupati. Salah satu kelompok massa adalah Aksi Masyarakat Pati Bersatu.

Di posko tercantum spanduk ajakan ke warga untuk berdonasi apa pun kecuali uang, sehingga banyak warga yang menyumbangkan air mineral berdus-dus.

Nah, berdus-dus air mineral hasil sumbangan warga itu diambil Satpol PP hingga terjadi keributan. Suasana panas juga terjadi tatkala massa mencoba mengambil air mineral tersebut dari markas Satpol PP.

"Kami tidak bermaksud untuk melakukan perampasan barang-barang tersebut, hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati dan tidak mengganggu acara-acara 17 Agustus," kata Sudewo. Adapun Hari Jadi Pati jatuh pada 7 Agustus 2025.

"Kami tidak melarang dan sama sekali tidak menghalangi penggalangan dana," ujar Sudewo yang merupakan politikus Partai Gerindra itu.

Tidak Menantang Rakyat

Sudewo juga meminta maaf atas pernyataan "Siapa yang akan melakukan penolakan? Yayak Gundul? Silakan lakukan. Jangan hanya 5 ribu orang, 50 ribu orang aja suruh kerahkan, saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan."

Konteksnya, massa yang memprotes kebijakan bupati itu merencanakan de...

Baca Selengkapnya