Defisit APBN 2025 Diperkirakan Bengkak Jadi Rp 662 T, Capai 2,78 Persen PDB

1 hari yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajarannya dalam konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Selasa (17/6/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanMenteri Keuangan Sri Mulyani dan jajarannya dalam konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Selasa (17/6/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diperkirakan bakal membengkak hingga 2,78 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp 662 triliun.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu, menjelaskan proyeksi itu muncul karena masih banyak belanja negara yang perlu segera dieksekusi.

“APBN kita untuk 2025 kan kemarin sudah diumumkan untuk outlook-nya sampai 2025 ini kan 2,78 persen defisitnya. Itu melibatkan masih banyak sekali belanja pemerintah yang harus dieksekusi dengan lebih cepat,” kata Febrio kepada wartawan di Kompleks Parlemen RI, Kamis (24/7).

Menurut Febrio, strategi utamanya adalah percepatan realisasi belanja, khususnya untuk program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Harapannya, hal ini bisa mendorong pemulihan ekonomi di paruh kedua 2025.

“Jadi itu nanti akan mendukung rebound untuk semester II 2025,” ujarnya.

Ia juga menyinggung soal hasil negosiasi perdagangan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kesepakatan soal tarif 19 persen yang telah dicapai diyakini akan membantu mendorong sektor manufakt...

Baca Selengkapnya