Fenomena Lansia Dibuang Anak Kandung, Pakar Kejiwaan Ungkap Hal Ini

10 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 PixabayIlustrasi lansia. Foto: Pixabay

Akhir-akhir ini masyarakat disuguhi video viral di media sosial terkait anak kandung yang tega membuang ibunya yang sudah lanjut usia (lansia). Terbaru, kasus seorang anak di Probolinggo yang tega menganiaya dan mengusir ibunya yang lansia.

Fenomena anak kandung yang membuang ibunya yang lansia menunjukkan bahwa mereka enggan merawat orang tua di usia senjanya. Merawat orang tua di masa senjanya menjadi tantangan tersendiri dan bisa terasa sangat menyulitkan. Bukan hanya karena kondisi kesehatan fisik orang tua yang sudah menurun drastis namun juga kondisi mental dan psikisnya yang tak lagi prima. Lansia memiliki perasaan sensitif yang membuatnya sering mudah marah atau sedih sehingga menjadi tantangan sendiri bagi keluarga dalam merawatnya.

Dosen Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), dr Erikavitri Yulianti Sp KJ Subsp Ger (K) mengatakan bahwa menangani perasaan sensitif pada lansia perlu edukasi terkait gejala umum dan diagnosis ahli. Misalnya, perasaan tersebut normal atau mengindikasikan adanya gangguan kejiwaan.

Faktor penyebab perasaan sensitif pada lansia berkaitan dengan perubahan fisik dan kesehatan yang semakin melemah menyebabkan lansia merasa kurang memiliki otonomi atas tubuhnya sendiri dan lebih mudah frustrasi.

Menurunnya sistem otak dan syaraf membuat kemampuan kognitif seperti mengingat dan berbahasa menjadi turun berdampak pada penurunan kontrol emosi.

“Terjadinya tahap baru kehidupan seperti kehilangan rutinitas yang diikuti kemunduran fisiknya dan kehidupan sosial yang semakin terbatas menyebabkan lansia merasa tidak berdaya apabila dibantu, namun apabila tidak dibantu akan merasa diabaikan. Sehingga akan cukup menantang bagi keluarga dalam memahami emosi lansia,” ungka...

Baca Selengkapnya