ARTICLE AD BOX

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan perusahaan migas asal Inggris, Harbour Energy melalui Premier Oil Tuna BV, hengkang dari Blok Tuna.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan pengembangan Blok Tuna akan dilanjutkan oleh BUMN migas asal Rusia, Zarubezhneft lewat anak usahanya di Asia, ZN Asia Ltd (ZAL), sebagai operator.
Harbour Energy dan Zarubezhneft sebelumnya bermitra di Blok Tuna dengan masing-masing memiliki 50 persen hak partisipasi atau participation interest (PI). Namun, perkembangan blok tersebut terdampak sanksi Uni Eropa dan Inggris selama eskalasi konflik Rusia dan Ukraina.
"ZAL dia akan mengerjakan Blok Tuna. Lagi cari partner juga," ungkap Djoko di sela-sela konferensi pers Kinerja Semester I 2025, dikutip pada Selasa (22/7).
Awalnya, SKK Migas membuka peluang Harbour Energy, yang berperan sebagai operator di Blok Tuna, mencari mitra lain pengganti Zarubezhneft selama eskalasi konflik Rusia dan Ukraina.
