Harga Beras di Atas HET, Cadangan 1,3 Juta Ton Mulai Diguyur ke Pasar

3 minggu yang lalu 8
ARTICLE AD BOX
 Dok. Kemenko Bidang PanganMenteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau sistem operasional Kopdes Merah Putih Ceria Sembako di Cileunyi Wetan, Jawa Barat. Foto: Dok. Kemenko Bidang Pangan

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui saat ini panen raya padi di Indonesia telah berakhir pada Mei lalu.

Menurutnya, saat ini Indonesia telah memasuki masa panen gadoh atau padi yang ditanam di luar masa panen raya.

Dia juga mengakui kini produksi padi di Indonesia telah lebih rendah dibandingkan kebutuhan membuat harga beras kian terkerek.

Dengan demikian menurut dia saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Zulhas memastikan pemerintah melalui Perum Bulog akan mulai menebar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras Bulog sebanyak 1,3 juta ton.

“Jadi kebutuhan lebih banyak, produksinya lebih kecil, maka harganya agak naik. Sudah ada 1,3 juta (ton) guyur ke pasar,” kata Zulhas di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (25/7).

Dia juga mewanti-wanti beras SPHP ini tidak boleh dioplos dengan beras apa pun. Dengan demikian penggelontoran beras Bulog ini harus dilakukan dengan pengawasan ketat.

“Tapi dengan pengawasan yang ketat, harus betul-betul itu SPHP bisa dipasarkan dalam bentuk SPHP, nggak dicampur-campur,” imbuhnya.

Dalam laman Panel Harga Bapanas pada 14.02 WIB Jumat (25/7), beras medium dibanderol Rp 14.357 per kg atau lebih tinggi 14,65 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kg.

Kemudian beras premium Rp 16.119 per kg atau 8,18 persen lebih tinggi dari HET Rp 14.9...

Baca Selengkapnya